Translate This Blog

English French German Spain Italian Dutch

Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified
by : NUROFIK

Ujian TIK di Brebes Bakal Berbasis Open Source

Senin, 25 Oktober 2010

BREBES - Penggunaan software open source di Indonesia terus digalakkan. Dengan semakin siapnya para guru dengan sistem operasi open source, maka akan memudahkan adopsi Buku Sekolah Elektronik dalam mata pelajaran Teknologi Informasi, dan Komunikasi (TIK).

"Bukan mustahil dalam waktu dekat soal ulangan dan ujian TIK di Kabupaten Brebes akan berbasis open source dan tidak lagi mengacu pada software proprietary," kata Ketua Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) TIK Kabupaten Brebes Budi Sigit Purwono, Minggu (24/10/2010).

MGMP TIK Kabupaten Brebes, diketahui baru saja menyelenggarakan workshop bertema “Lebih Dekat dengan Linux dan Open Source Software – Menuju Kemandirian ICT Sekolah” yang diadakan oleh MGMP TIK SMP/MTs Kabupaten Brebes pada tanggal hari Sabtu 23 Oktober 2010 di Hotel Jaya Brebes.

Materi pelatihan meliputi pengenalan open source software, menginstalasi Distro SchoolOnffLine supaya sekolah bisa memberikan pelajaran Internet tanpa Internet, memperkenalkan cara membuat Blog, Wiki, e-mail lokal di sekolah hingga aplikasi pendidikan yang di bundel dalam IPTEKNUX. Beberapa yang menarik perhatian para peserta mulai dari TuxPaint, TuxMath untuk anak SD belajar
matematika, Kgeography untuk SMP belajar Geography, KANAGRAM untuk belajar bahasa inggris hingga yang canggih seperti Stellarium atau Kstar untuk mempelajari alam semesta, scilab untuk membuat virtual laboratorium, gchemical untuk merancang molekul kimia.

Budi mengharapkan, semoga hal ini dapat di ikuti oleh MGMP TIK di Kabupaten lain di Indonesia. "Dengan menggunakan open source, pengguna dapat mengembangkan dan memodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pengguna," kata Budi.

Selain itu diharapkan, penggunaan Open Source di kalangan dunia pendidikan juga mendorong perekonomian di Indonesia. Karena penggunaan Open Source dapat membantu Indonesia lepas dari ketergantungan pada software proprietary yang menyedot devisa.

0 komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.

 
 
 

Followers